Jumat, 21 April 2017

SAC GROBOGAN mengadakan kegiatan seru di alam

salam lestari!! 📣
ayo bagi temen" yang ingin merasakan kegiatan dan keseruan bermain di alam, yang pastinya bakal asyik dan bakal rugi untuk di lewatkan❕
kali ini SAC GROBOGAN akan mengadakan even bermain di alam yaitu... "RIVER TUBING" ga cuma itu saja di dalam acara ini pasti bakal ada keseruan yang lain yang akan memberi pengalaman gak terlupakan,  so pasti ini bakal asyik bgt baca informasi di bawa  

➡Pelaksana'an 14 mei 2017
➡pukul 06:00 pagi sampai selesai (kumpul di BASECAMP SAC GROBOGAN)
➡Lokasi di KEDUNG JATI kec.Gubug kab. GROBOGAN JATENG
➡HTM 💰 Rp. 125. 000-
➡FASILITAS
*Transport PP 🚙
*Outbond 🙌
*Dorprize 👐
*Stiker ✨
➡lain-lain
* makan siang   🍴
* es kelapa muda 🍶
* Dokumentasi  📷

✴bagi temen" yang berminat dan mau mendaftarkan diri bisa hubungi saya
*areski tirta
*cp/wa: 085826257334
*pin     :  D9DBA158    

➡atau hubungi temen" SAC lain terdekat yang bisa di hubungi
➡Pendaftaran di tutup sampai hari pelaksanaan.
apa bila temen" mau cari informasi atau baca" profil tentang SAC GROBOGAN silahkan buka alamat di bawah 😍
➡( sacgrobogan.blogspot.com )
#seeyouagain..

Selasa, 24 Januari 2017

Manfaat Lain Dari Mendaki Gunung

                     Manfaat Lain Dari Mendaki Gunung

Image result for mendaki gunung
Bergiat di alam bebas khususnya itu mendaki gunung, bagi sebagian orang mungkin menganggapnya hanya membuang-buang waktu saja. Cuaca dingin, kulit jadi hitam, tidur jadi tidak teratur dan keuntungannya apa buat kita. Malah, tidak menghasilkan apa-apa kecuali capek. Belum lagi bahaya yang sewaktu-waktu datang menghampiri. Anggapan ini ada benarnya juga, berhubung gunung adalah merupakan tempat yang asing bagi tubuh, utamanya kita yang kesehariannya berada di lingkungan yang serba terlindungi.

Selain membentuk karakteristik, menumbuhkan rasa solidaritas seseorang dan sebagainya. Ternyata, kegiatan mendaki gunung ini mampu menggelitik energi-energi terpendam di dalam tubuh (ETP), membangkitkan dan mengaktifkan beberapa syaraf-syaraf yang tertidur yang erat kaitannya dengan Proses Aklimitasi atau penyesuaian tubuh dengan ketinggian maupun dampak dari perubahan cuaca sekitar pendakian. Mengapa demikian? Inilah salah satu keunggulan manusia dibandingkan mahluk-mahluk ciptaan Tuhan lainnya.

Proses aklimitasi membutuhkan beberapa tahapan. Jika tubuh kita tidak mampu melewati tahapan proses adaptasi tersebut, maka ketahanan tubuh akan menurun (survive) yang ditandai dengan cepatnya kita merasa dingin, menurunnya keseimbangan tubuh yang mengakibatkan bahaya hipotermia mungkin saja kita temui

Bukan ini saja manfaat lain dari mendaki gunung. Hembusan hawa dingin di daerah pegunungan dapat pula dijadikan sebagai sarana untuk menurunkan berat badan (kegemukan), sama halnya dengan olah raga panjat dinding/tebing. Dikarenakan ketika hawa dingin menyentuh kulit, secara refleks tubuh akan melawan dengan melakukan gesekan-gesekan atau pembakaran zat karbohidrat dalam tubuh (lemak). Di samping pembakaran lemak saat pendakian (keringat yang keluar).

Mari kita bandingkan lamanya orang yang sedang berolah raga dengan lamanya para pendaki sampai ke puncak.

Orang yang sedang berolah raga dalam sehari bisa menghabiskan waktu 45 menit sampai 1 jam lamanya bahkan lebih. Sedangkan Pendaki-Pendaki gunung, jika ketinggian puncak mencapai 3.000 mdpl, dalam sehari dapat ditempuh atau memakan waktu sekitar 8 hingga 9 jam lamanya. Jadi berapa besaran sel-sel darah baru yang dihasilkan, jika dilihat dari perputaran darah melewati jantung dibandingkan orang yang berolah raga 1 jam lamanya.

Kamis, 16 Juni 2016

MENGURANGI SAMPAH SAAT MENDAKI GUNUNG

Tips Mengurangi Sampah Saat Mendaki Gunung

Image result for sampah di gunung
SALAM LESTARI.. nih ka satu lagi yang jangan sampe di lupakan saat mendaki, untuk tetap ssaling menjaga kelestarian alam kita, kalo kita menjaga alam, bukan tidak mungkin alam akan mnejaga kita juga
monggo di baca..

Di beberapa gunung di Indonesia kerap ditemukan timbunan sampah yang tak kalah menggunung dibanding gunung itu sendiri. Ini menjadi salah satu masalah yang muncul dari meningkatnya hobi berkegiatan di alam bebas, terutama mendaki gunung. Kemudian apa solusinya?
Jika Anda mulai menyukai kegiatan ini, mungkin Anda sering menghadapi masalah sampah yang timbul dari barang bawaan Anda. Beberapa sampah yang kerap dijumpai di gunung adalah bungkus dari makanan kemasan, kaleng gas bekas, hingga sisa makanan yang tidak habis kemudian ditinggalkan hingga membusuk begitu saja.
Sungguh ironis, di satu sisi, pendaki tengah menikmati keindahan yang telah alam berikan. Namun dia juga yang merusak keindahan alam tersebut secara tidak bertanggung jawab. Tidak ingin menjadi pendaki tak bertanggung jawab? Berikut merupakan beberapa tips mengurangi sampah saat mendaki gunung yang bisa Anda terapkan.
- Kurangi Membawa Makanan Kemasan.
Kurangi mengonsumsi makanan kemasan yang berpotensi menimbulkan sampah. Sampah - sampah yang berada di gunung biasanya berasal dari makanan kemasan yang dibawa pendaki.
Untuk mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, sebaiknya Anda membawa makanan kemasan secukupnya. Anda juga bisa membeli makanan kemasan yang ukurannya jumbo agar bungkus makanan yang dihasilkan tidak terlalu banyak.
- Sediakan Trash Bag Atau Kantong Sampah Untuk Wadah Sampah.
Anda pasti malas untuk memasukan sampah - sampah bawaan ke dalam tas. Untuk mengatasinya, bawalah kantong sampah yang ukurannya besar. Sehingga sampah tidak akan tercampur dengan barang bawaan Anda lainnya yang ada di dalam tas.
- Pisahkan Antara Sampah Organik Dan Nonorganik.
Memisahkan sampah organik dan nonorganik akan sedikit meringankan beban sampah yang harus diangkut. Anda tidak perlu memasukan sampah organik ke dalam kantong sampah.
Sampah organik dapat dikubur di dalam tanah agar pembusukannya terjadi di dalam tanah. Tetapi sebelumnya pastikan tidak ada sampah nonorganik seperti plastik tercampur dengan sampah organik. Ingat, jangan membuang sampah organik tersebut di sungai atau mata air.
- Bawa Kembali Sampah Yang Dihasilkan.
Sampah - sampah dari sisa bungkus makanan, kaleng gas bekas, batu baterai yang sudah habis, harus dibawa turun kembali setelah mendaki.
Kondisi fisik yang sudah lelah ketika mendaki, menjadi salah satu faktor yang membuat beberapa pendaki malas membawa turun kembali sampah tersebut. Agar tidak terlalu lelah, Anda bisa memikul kantong sampah secara bergantian dengan rekan Anda, jika Anda melakukan perjalanan dengan rombongan.
Ketika melakukan pendakian, ada sebuah istilah yang sering dikenal sebagai zero waste, yang berarti pendaki tidak boleh meninggalkan apapun di gunung. Jika kita bisa bertanggung jawab atas sampah yang kita hasilkan, tentu saja kita juga sudah bertanggung jawab atas kelestarian alam

Rabu, 15 Juni 2016

Fungsi Pohon Untuk Kelangsungan Hidup Kita

Beberapa Fungsi Pohon Untuk Kelangsungan Hidup Kita

Related image

nih kak jangan lupain juka materi yang satu ini ya.. SALAM LESTARI..
1. Produsen
Di alam, terjadi proses hubungan timbal balik, ketergantungan antarkomponen selalu melibatkan unsur tanaman. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Rantai makanan dan piramida makanan, misalnya. Ketiganya menempatkan tanaman pada posisi strategis, yaitu sebagai penyedia makanan atau produsen.
Oleh karena itu, bila tanaman yang bertindak sebagai produsen sampai terganggu keberadaannya atau bahkan terancam kepunahan, dapat dipastikan semua makhluk hidup lain pun akan terancam kepunahan pula.
2. Menahan Laju Air dan Erosi
Fungsi pohon lainnya adalah untuk menahan laju air. Menurut penelitian, hutan mampu membuat lebih banyak air yang terserap ke dalam tanah 60-80 persen. Dengan kemampuan ini, keberadaan pohon dapat meningkatkan cadangan air tanah. Selain dapat menahan laju air, akar pohon berfungsi erosi tanah. Tanah yang terkikis akan masuk ke aliran sungai dan menyebabkan terjadinya endapan.
3. Menjaga Kesuburan Tanah
Air hujan yang langsung jatuh ke tanah dapat menyebabkan lapisan tanah bagian atas yang berhumus dan subur menjadi tergerus sehingga mengakibatkan menurunnya kesuburan tanah. Bila permukaan tanah banyak ditanami pohon, saat hujan turun, butir-butir airnya tidak langsung menimpa permukaan tanah, tetapi ditahan oleh daun, ranting, dan batang pohon, sehingga mengurangi gaya gerus air terhadap tanah
4. Menghasilkan Oksigen dan Mengurangi Karbondioksida
Oksigen adalah gas yang diperlukan manusia dan hewan untuk bernapas. Sementara pohon, memiliki kemampuan untuk melakukan fotosintesis yang menghasilkan gas oksigen dan gula. Di saat bersamaan atau saat fotosintesis berlangsung, tanaman menghisap gas karbondioksida.
Gas karbondioksida adalah gas yang sangat beracun. Bila dalam jumlah yang berlebihan, akan menimbulkan efek rumah kaca. Berdasarkan penelitian, setiap 1 hektar hutan tropis dapat mengubah 3,7 ton CO2 menjadi 2 ton O2
5. Lingkungan Menjadi Nyaman
Lingkungan yang rindang dan banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih nyaman, sejuk, mencegah kebisingan dan kepanasan, serta menambah indah pemandangan. Hal tersebut akibat proses evapotrenspirasi pada tanaman dapat menyebabkan suhu di sekitarnya menjadi lebih rendah dan kadar kelembapannya meningkat.
6. Mengurangi Zat Pencemar Udara
Kegiatan pabrik banyak menghasilkan asap tebal yang pekat dan mengandung karbondioksida. Begitu pula, kegiatan pembakaran yang menggunakan bahan bakar minyak. Selain karbondioksida, asap tersebut mengandung sulfur dioksida dan asam sulfat. Zat-zat tersebut apabila bercampur dengan air hujan akan menghasilkan hujan asam yang membahayakan kesehatan kulit serta menimbulkan korosi.

gimana kaka" menarik kan.. pastinya dong, tetep kunjungi terus blog SAC GROBOGAN  dan nantikan materi" menarik lain nya ya... SALAM LESTARI

BAHAYA GUNUNG BERAPI

      BAHAYA GUNUNG BERAPI

Image result for bahaya gunung berapi

SALAM LESTARI..
Gunung berapi menghasilkan berbagai macam bahaya alam yang dapat membunuh orang dan merusak properti. Sketsa yang disederhanakan ini menunjukkan khas gunung berapi yang ditemukan di Amerika Serikat Barat dan Alaska, tapi banyak dari bahaya ini juga menimbulkan risiko pada gunung berapi lainnya, seperti yang di Hawaii. Beberapa bahaya, seperti lahar dan tanah longsor, dapat terjadi bahkan ketika gunung berapi tidak meletus. (Bahaya dan istilah dalam diagram ini yang disorot dalam huruf tebal di mana mereka dibahas dalam teks di bawah ini.)
Kolom Letusan dan Awan Letusan
Sebuah ledakan letusan eksplosif fragmen batuan padat dan cair (tephra) dan gas vulkanik ke udara dengan kekuatan yang luar biasa. Fragmen batuan terbesar (bom) biasanya jatuh kembali ke tanah dalam jarak 2 mil dari kawah. Fragmen kecil (bediameter kurang dari sekitar 0,1 inci) dari gelas vulkanik, mineral, dan batu (abu) naik tinggi ke udara, membentuk kolom letusan besar.
Kolom Letusan dapat berkembang pesat dan mencapai lebih dari 12 mil di atas gunung berapi dalam waktu kurang dari 30 menit, membentuk awan letusan. Abu vulkanik di awan dapat menimbulkan bahaya serius bagi penerbangan. Selama 15 tahun terakhir, sekitar 80 jet komersial telah rusak karena tidak sengaja terbang ke dalam awan abu, dan beberapa hampir jatuh karena kegagalan mesin. Awan letusan besar dapat mencapai ratusan mil mengikuti arah angin, sehingga menghasilkan hujan abu di atas daerah yang luas, angin membawa abu terkecil partikel paling jauh. Abu dari letusan Gunung St Helens, Washington pada 18 Mei 1980, , jatuh di atas lahan seluas 22.000 mil persegi di Amerika Serikat Barat. Hujan abu berat dapat merobohkan bangunan, dan sedangkan abu kecil dapat merusak tanaman, elektronik, dan mesin.
Gas Vulkanik
Gunung berapi mengeluarkan gas selama letusan. Bahkan ketika sebuah gunung berapi tidak meletus, retak di dalam tanah memungkinkan gas untuk mencapai permukaan melalui lubang kecil yang disebut fumarol. Lebih dari 90% dari semua gas yang dipancarkan oleh gunung berapi adalah air uap (uap), yang sebagian besar adalah air tanah dipanaskan (air bawah tanah dari curah hujan dan sungai). Gas vulkanik lain yang umum adalah karbon dioksida, sulfur dioksida, hidrogen sulfida, hidrogen, dan fluor. Gas Sulfur dioksida dapat bereaksi dengan tetesan air di atmosfer yang membuat hujan asam, yang menyebabkan korosi dan merugikan vegetasi. Karbon dioksida lebih berat daripada udara dan dapat terjebak di daerah yang rendah dalam konsentrasi yang mematikan bagi manusia dan hewan. Fluorin, dalam konsentrasi yang tinggi adalah beracun, bisa teradsorbsi ke partikel abu vulkanik yang kemudian jatuh ke tanah. Fluor di partikel dapat meracuni penggembalaan ternak pada rumput yang dilapisi abu dan juga mencemari persediaan air domestik.
Bencana letusan, seperti letusan Gunung Pinatubo (Filipina), 15 Juni 1991, menyuntikkan sejumlah besar gas belerang dioksida ke stratosfer, ketika bergabung dengan air untuk membentuk aerosol (kabut) dari sulfat asam. Dengan memantulkan radiasi matahari, seperti
aerosol dapat menurunkan temperaturrata-rata permukaan bumi untuk waktu yang lama beberapa derajat Fahrenheit (˚ F). Aerosol asam sulfat ini juga berkontribusi terhadap kerusakan lapisan ozon oleh pengubahan senyawa klor dan nitrogen di bagian atas atmosfer
Aliran Lava dan Kubah Lava
Batu cair (magma) yang mengalir atau merembes ke permukaan bumi disebut lava dan
bentuk aliran lava. Semakin tinggi lava mengandung silika (silikon dioksida, SiO2), kurang mudah mengalir. Misalnya, lava basal silika rendah dapat bergerak cepat (10 sampai 30 mil
per jam) mengalir atau dapat tersebar luas sebanyak tersebar luas dalam lembaran tipis selebar beberapa mil..
Sejak 1983, Kilauea Volcano di Pulau Hawaii telah meletuskan aliran lava basal yang menghancurkan hampir 200 rumah dan memotong dekat jalan raya pantai.
Sebaliknya, aliran lava andesit dan dasit yang lebih tinggi silika cenderung tebal dan lamban,
hanya mencapai jarak pendek dari sebuah kawah. Lava dasit dan riolit sering keluar
dari sebuah lubang untuk membentuk gundukan yang tidak teratur disebut kubah lava. Antara tahun 1980, dan 1986 sebuah kubah lava dasit di Gunung St Helens tumbuh menjadi sekitar
1.000 feet tinggi dan diameter 3.500 kaki.
Aliran Piroklastik
Longsoran kecepatan tinggi abu panas, fragmen batuan, dan gas dapat bergerak menuruni sisi gunung berapi selama letusan ledakan atau ketika sisi curam dari kubah lava tumbuh runtuh dan terpisah. Aliran piroklastik ini dapat sepanas 1.500 ˚ F dan bergerak dengan kecepatan 100 sampai 150 mil per jam. Aliran tersebut cenderung mengikuti lembah dan mampu merobohkan dan membakar segala sesuatu di jalannya. Aliran piroklastik densitas rendah, yang disebut gelombang piroklastik, dapat dengan mudah melampui pegunungan yang ratusan meter tingginya.
Klimaks letusan Gunung St Helens pada tanggal 18 Mei 1980, menghasilkan serangkaian ledakan yang membentuk gelombang piroklastik besar. Ini disebut “ledakan lateral” yang menghancurkan area seluas 230 mil persegi. Pohon berdiameter 6 kaki dipangkas turun seperti pisau rumput sejauh 15 mil dari gunung berapi.
Tanah Longsor Gunung Api
Tanah longsor atau debris avalanche adalah pergerakan menurun yang cepat dari material batuan, salju, dan (atau) es. Longsor gunung api berukuran dari gerakan kecil dari puing-puing lepas pada permukaan gunung berapi sampai runtuh besar-besaran dari seluruh puncak atau sisi gunung berapi. Gunung berapi yang curam rentan terhadap tanah longsor karena dibangun sebagian dari lapisan fragmen batuan vulkanik lepas. Beberapa batuan di gunung berapi juga telah diubah menjadi lembut, mineral lempung yang licin oleh sirkulasi panas, asam
air tanah. Tanah longsor di lereng gunung berapi dipicu ketika letusan, hujan deras,
atau gempa bumi besar menyebabkan material-materail ini bebas dan bergerak turun.
Setidaknya lima longsor besar telah menyapu ke bawah lereng Gunung Rainier, Washington, selama 6.000 tahun terakhir. Tanah longsor terbesar gunung berapi dalam waktu sejarah terjadi pada awal 18 Mei 1980, letusan Gunung St Helens.
Lahar
Aliran Lumpur atau puing-puing yang sebagian besar terdiri dari material vulkanik di sisi-sisi gunung berapi disebut lahar. Aliran dari lumpur, batu, dan air dapat bergegas turun lembah dan saluran aliran dengan kecepatan 20 sampai 40 mil per jam dan dapat mencapai jarak lebih dari 50 mil. Beberapa lahar mengandung begitu banyak puing-puing batu (60 sampai 90% berat) bahwa mereka terlihat seperti sungai yang bergerak cepat dari beton basah. Dekat dengan sumbernya, arus ini cukup kuat untuk merobek dan membawa pohon, rumah, dan batu-batu besar beberapa mil ke hilir. Lebih jauh ke hilir lahar mengubur semua di jalurnya kedalam lumpur.
Secara historis, lahar telah menjadi salah satu bahaya gunung berapi paling mematikan. Itu dapat terjadi baik selama letusan gunung berapi dan ketika tenang. Air yang menciptakan lahar bisa berasal dari salju dan es mencair (terutama air dari gletser mencair oleh aliran piroklastik atau gelombang), curah hujan intens, atau keluar dari danau kawah puncak. Lahar yang besar berpotensi membahayakan masyarakat banyak hilir dari gunung berapi seperti Mount Rainier.

BTNGR Buka Jalur Baru Pendakian Ke Rinjani

       BTNGR Buka Jalur Baru Pendakian Ke Rinjani
info baru kaka".. SALAM LESTARI..
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani membuka jalur pendakian baru menuju Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, berdasarkan pertimbangan permintaan masyarakat.
"Jalur pendakian baru itu resmi dibuka Jumat, 20 Mei 2016," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Mustafa Imran Lubis di Mataram, Kamis.
Pintu masuk jalur pendakian baru tersebut, kata dia, berada di Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah.
Jalur pendakian tersebut sebenarnya sudah lama digunakan para pendaki menuju Danau Segara Anak di Gunung Rinjani, namun belum resmi karena kewenangan ada di Kepala BTNGR.
Melihat animo pendaki, kata Lubis, masyarakat desa setempat kemudian mengajukan permohonan ke Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah agar jalur pendakian tersebut bisa diresmikan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah kemudian berkoordinasi dengan BTNGR agar keinginan masyarakatnya bisa dipenuhi.
"Permohonan masyarakat yang diajukan ke BTNGR dikaji di tingkat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, baru lah keluar rekomendasi setuju. Dengan rekomendasi menteri, Kepala BTNGR menyetujui dibukanya jalur pendakian," ujarnya.
Selain ada rekomendasi dari kementerian, kata Lubis, ada juga pertimbangan potensi ekonomi bagi masyarakat dengan dibukanya jalur pendakian Desa Aik Berik tersebut.
Jalur pendakian baru tersebut menjadi salah satu alternatif bagi masyarakat yang ingin beraktivitas di sektor pariwisata atau penjualan jasa sebagai pramuwisata dan "porter" atau jasa angkut barang milik pendaki.
"Tentu ada efek ekonomi bagi masyarakat desa di sekitar pintu masuk jalur pendakian," ucapnya.
Untuk menuju Danau Segara Anak Gunung Rinjani, kata dia, dibutuhkan waktu sekitar delapan jam jika pendakian dilakukan mulai dari Desa Aik Berik, Lombok Tengah.
Berbeda dengan mendaki dari jalur Sembalun, Kabupaten Lombok Timur dibutuhkan waktu sekitar 10 jam untuk bisa sampai di Danau Segara Anak.
"Jalur pendakian dari Lombok Tengah itu relatif lebih cepat sampai ke danau karena jaraknya relatif pendek dibanding Sembalun, medan yang akan dilalui pendaki juga lebih landai," kata Lubis.
Dengan dibukanya jalur pendakian dari Desa Aik Berik, Lombok Tengah, maka jumlah jalur pendakian resmi ke Gunung Rinjani bertambah menjadi empat jalur, yakni jalur Desa Timbanuh, Kecamatan Pringgasela, dan jalur Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, serta jalur Desa Senaru, Kabupaten Lombok Utara.


Senin, 13 Juni 2016

DEFINISI PECINTA ALAM

DEFINISI PECINTA ALAM
Hasil kesepakatan rapat pleno
kongres 2 – th 2002, FK KBPA BR di Gn Manglayang
Setelah ….
berdiskusi ketat selama 3 hari 3 malam, di komisi D, dari pagi sampai subuh hari. Lalu definisi Pecinta Alam itu keluar sudah. Sebuah tonggak baru, yang sekaligus meningisi celah antara kode etik dan kelompok PA. Sebelumnya hal ini bermasalah, karena kode etiknya sudah ada, namun pelakunya tak jelas. Mirip kode etik kedokteran, tapi dokternya siapa tidak tahu. Harus jelas dulu siapa itu dokter, yang pasti bukan therapist, bukan dukun, bukan orang-pinter, bukan masseur, dll. Setelah jelas siapa dan bagaimana itu dokter, baru disusun kode etik nya.
Jikapun ada definisi, pasti bikinan orang lain, seperti lembaga / instansi / badan negara. Menurut dephut Pecinta alam adalah …., menurut dikbud , menurut anu ..anu dan anu. Kita habis didefinisikan orang lain, yang jangan kata ngerti dan faham, bahkan kenal juga tidak.
Sedangkan menurut kami ….
Bunyinya : “ Pecinta Alam adalah sekelompok manusia, yang bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, terdidik dan terlatih, serta bertanggung-jawab untuk menjaga dan memelihara Alam “.
Penjabaran sederhana, serta konsekwensi logisnya sbb :
1. SEKELOMPOK MANUSIA .
Dalam pengertian sebuah organisasi, dan bukan individu, melainkan kumpulan dari individu, yang disatukan oleh idealiasasi dan pemahaman yang sama. Kelompok ini mewakili sebuah tatanan nilai, atau sebuah kultur. Seperti orang sunda, orang jawa, orang batak, dll. Dimana konteks “orang” itu mencerminkan tatanan nilai kultural yang ada, dan bukan sekedar berkumpul. Dengan adanya organisasi, maka kontrol / pengendalian terhadap setiap individu anggota dapat diterapkan. Diantaranya kesepakatan adanya kode etik yang harus sama sama dijaga, mulai ditingkat organisasi atau komunitas secara keseluruhan, yaitu kode etik Pecinta Alam hasil rumusan pada Gladian IV -1974 di Makassar.
Konsekwensi : kegiatan dan eksistensi yang bersifat individual, tak bisa masuk.
2. YANG BERTAKWA PADA TUHAN YANG MAHA ESA.
Dalam hal ini konsep takwa, bukan sebatas “menjauhi apa yang dilarang Nya, dan melakukan apa yang disuruh Nya”, karena hal itu merupakan outputnya. Buya Hamka dalam tafsir Al Azhar, masuk pada tatanan yang lebih dalam lagi. Takwa adalah sebuah kondisi ketika manusia selalu memelihara hubungannya dengan Tuhan.
Dalam setiap konteks “memelihara” maka konsekwensi logisnya adalah adanya usaha untuk menguasai keilmuan, semata demi hubungan vertikalnya.
Memelihara ayam butuh ilmu ayam, memelihara balita butuh ilmu ttg anak. Bahkan memelihara perdamaian, kadang butuh ilmu perang dan senjata, sehingga tercipta détente, atau orang enggan menyerang lebih dahulu karena takut pada serangan balik. Contoh détente nuklir.
Konsekwensi : mereka yang enggan belajar keilmuan yang relevan, tidak masuk pada kriteria ini.
3. TERDIDIK DAN TERLATIH
Merupakan konsekwensi logis dari konsep Takwa diatas, yaitu mempelajari keilmuan. Dilaksanakan melalui sebuah sistem pendidikan dasar dan lanjutan yang bersifat sistemik. Meliputi aspek hardskills dan softskills. Penyatuan integratif antar elemen-elemen , Knowledge, Attitude, Skills , Habits, Tools dan Teamwork (KASH+2T). Semua itu dipraktekan dengan pendekatan latihan. Baik dengan metoda simulasi terbatas, untuk selanjutnya masuk kedalam metoda partisi patorik, atau “going into the object it self “. Biasanya dalam bentuk pengembaraan ke alam terbuka, atau mengikuti operasi2 SAR.
Konsekwensi : Mereka yang tidak mengikuti sistem pendidikan dan latihan berjenjang, tidak masuk pada kriteri ini.
4. BERTANGGUNG-JAWAB.
Tuhan tidak menciptakan kesia-siaan di alam semesta ini. Setiap eksisten / maujud, pasti mempunyai fungsi dan peran fitrah yang sudah ditetapkan pada dirinya. Seperti dalam konsep manajemen, yaitu adanya wewenang dan pendelegasian. Kemudian imbal baliknya / feed-back berupa laporan pertanggung-jawaban secara komprehensif, kepada pemegang otoritas, kepada publik, dan tentu pada sang Khalik.
Konsekwensi : mereka yang enggan diberi tanggung jawab, tidak masuk pada kriteria ini.
5. UNTUK MENJAGA DAN MEMELIHARA.
Menjaga tak ubahnya dengan meronda untuk menjaga rumah2 di kampung. Dilakukan disekeliling atau “diluar” rumah, umumnya oleh kaum lelaki. Intinya adalah menggunakan pendekatan kelelakian (machoisme) dengan metoda yang logis, rasional, reduksionis, parsiaslis dan analitatif.
Memelihara, layaknya ibu2 yang memelihara “didalam” rumah. Dengan melalui pendekatan keperempuanan (feminisme), dengan metoda yang mengedepankan aspek rasa, intuisi, integratif, sintesis dan ekologis.
Konsekwensi : mereka yang mengedepankan metoda “semau gue” , keluar dari kriteria ini.
6. ALAM.
Alam atau kosmos, diwilayah atom, molekul , sel , dll, bernama mikro kosmos. Sebaliknya tata surya, galaksi, cluster galaksi, ruang angkasa, dll. disebut makro kosmos. Manusia berada pada tataran yang ada ditengah nya, yaitu pada tataran “the complex cosmos”. Artinya jika ada usaha yang memisahkan antara manusia dan alam, jelas keliru. Manusia adalah sub-domain dari domain semesta alam secara keseluruhan, yang sama sekali tak dapat dipisahkan !!!.
Mencintai alam, harus mempunyai modal dan model. Tanpa pemodelan yang jelas, maka mecintai alam akan kehilangan arah tujuan. Pemodelan yang jelas itu adalah saat manusia mencintai dirinya terlebih dahulu. Cinta diri, akan menjadi modal dan model, untuk mencintai sesama, mencintai alam, bahkan mencintai Sang Pencipta.
Konsekwensi : mereka yang gemar untuk menganiaya diri, berlaku nekad dan sembrono, bertindak fatalis, yang bisa menyebabkan dirinya teraniaya dan celaka. Pergi dan beraktifitas sembarangan tanpa mengindahkan faktor keselamatan / safety prosedur dan enggan untuk menambah keilmuan, jelas tak masuk kedalam kriteria ini.
Saat satu saja kriteria ini dilanggar, maka konsep Pecinta Alam lepas dari dirinya.
Lalu seseorang disudut sana berseloroh ….
Waaah atuh kang, kalau begitu sempurna mah rasanya tak bakalan ada yang berani meng”klaim” bahwa dirinya Pecinta Alam, sesosok mahluk yang sempurna dan suci….
Kalau logika itu yang dipakai ….
Maka tak ada seorangpun yang berani mengklaim agama yang dianutnya. Shalat saya masih acak kadut, puasa saya masih belang betong, zakat saya masih kalau sempet, naik haji apalagi belum punya duitnya ….
Tapi saya berani mencantumkan di KTP, agama saya Islam, atau ada yang kristen, budha , hindu, dll. Bukan karena telah sempurna dalam beragama. Namun karena sebuah pemahaman, bahwa yang dinilai bukan pada hasil akhir (result) namun proses yang dijalaninya, dengan segenap tenaga dan kesungguhan yang dimilkinya.
Agama saja berani di klaim,
Apalagi pecinta alam, yang sekedar alat untuk mencapai tujuan
Yaitu, menjadi orang yang bermanfaat bagi diri dan sekelilingnya
Seraya menjadi bagian dari solusi dan problem solver
Ketimbang sekedar menjadi trouble maker.
Definis Pecinta Alam ….
Butuh waktu 5 menit untuk membacanya
Butuh 3 jam untuk menerangkannya
Namun percayalah,
Butuh seumur hidup ……
Untuk memahami keseluruhannya.
Yat Lessie.
Catatan:
Definisi PA ini, menjadi sandaran falsafah untuk Latber SAR yang akan datang.

SAC GROBOGAN mengadakan kegiatan seru di alam

salam lestari!! 📣 ayo bagi temen" yang ingin merasakan kegiatan dan keseruan bermain di alam, yang pastinya bakal asyik dan bakal rug...