Manfaat Lain Dari Mendaki Gunung
Bergiat di alam bebas khususnya itu mendaki gunung, bagi sebagian orang
mungkin menganggapnya hanya membuang-buang waktu saja. Cuaca dingin,
kulit jadi hitam, tidur jadi tidak teratur dan keuntungannya apa buat
kita. Malah, tidak menghasilkan apa-apa kecuali capek. Belum lagi bahaya
yang sewaktu-waktu datang menghampiri. Anggapan ini ada benarnya juga,
berhubung gunung adalah merupakan tempat
yang asing bagi tubuh, utamanya kita yang kesehariannya berada di
lingkungan yang serba terlindungi.
Selain membentuk
karakteristik, menumbuhkan rasa solidaritas seseorang dan sebagainya.
Ternyata, kegiatan mendaki gunung ini mampu menggelitik energi-energi
terpendam di dalam tubuh (ETP), membangkitkan dan mengaktifkan beberapa
syaraf-syaraf yang tertidur yang erat kaitannya dengan Proses Aklimitasi
atau penyesuaian tubuh dengan ketinggian maupun dampak dari perubahan
cuaca sekitar pendakian. Mengapa demikian? Inilah salah satu keunggulan
manusia dibandingkan mahluk-mahluk ciptaan Tuhan lainnya.
Proses aklimitasi membutuhkan beberapa tahapan. Jika tubuh kita tidak
mampu melewati tahapan proses adaptasi tersebut, maka ketahanan tubuh
akan menurun (survive) yang ditandai dengan cepatnya kita merasa dingin,
menurunnya keseimbangan tubuh yang mengakibatkan bahaya hipotermia
mungkin saja kita temui
Bukan ini saja manfaat lain dari
mendaki gunung. Hembusan hawa dingin di daerah pegunungan dapat pula
dijadikan sebagai sarana untuk menurunkan berat badan (kegemukan), sama
halnya dengan olah raga panjat dinding/tebing. Dikarenakan ketika hawa
dingin menyentuh kulit, secara refleks tubuh akan melawan dengan
melakukan gesekan-gesekan atau pembakaran zat karbohidrat dalam tubuh
(lemak). Di samping pembakaran lemak saat pendakian (keringat yang
keluar).
Mari kita bandingkan lamanya orang yang sedang berolah raga dengan lamanya para pendaki sampai ke puncak.
Orang yang sedang berolah raga dalam sehari bisa menghabiskan waktu 45
menit sampai 1 jam lamanya bahkan lebih. Sedangkan Pendaki-Pendaki
gunung, jika ketinggian puncak mencapai 3.000 mdpl, dalam sehari dapat
ditempuh atau memakan waktu sekitar 8 hingga 9 jam lamanya. Jadi berapa
besaran sel-sel darah baru yang dihasilkan, jika dilihat dari perputaran
darah melewati jantung dibandingkan orang yang berolah raga 1 jam
lamanya.
SCOUT ADVENTURE COMUNITY "GROBOGAN" "Jangan Berkumpul Dengan Burung Kalkun Jika Ingin Terbang Dengan Rajawali"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
SAC GROBOGAN mengadakan kegiatan seru di alam
salam lestari!! 📣 ayo bagi temen" yang ingin merasakan kegiatan dan keseruan bermain di alam, yang pastinya bakal asyik dan bakal rug...
-
Materi REPLING & PRUSIKING 1. PRUSIKING Prusik (diucapkan "prʌsɪk") adalah halangan g...
-
DEFINISI PECINTA ALAM Hasil kesepakatan rapat pleno kongres 2 – th 2002, FK KBPA BR di Gn Manglayang Setelah …. berdiskusi ketat selama ...
-
nih kakak sekilas info tentang SAC GROBOGAN monggo di baca.... ;) ;) SAC (Scout Adventure Community) adalah wadah generasi muda grobo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar